Wacana duet Prabowo-CT tergantung Gerindra dan mitra koalisi

Chairul Tanjung dilantik jadi Menko Perekonomian.

Wakil Gubernur DKI Jakarta sekaligus Ketua Tim Penjaringan Calon Wakil Presiden (cawapres) Partai Gerindra, Sandiaga Uno dua kali bertemu dengan pengusaha beken, Chairul Tanjung. Usai pertemuan yang kedua, Sandi mengakui sosok Chairul Tanjung sangat cocok mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

Pertemuan antara Sandiaga dan Chairul pertama berlangsung saat open house Presiden kelima, Megawati Soekarnoputri Jumat (15/6). Kedua, di open house kediaman Chairul Tanjung (16/6) siang ini.

Menanggapi hal itu, Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan, semua peluang dalam politik jelang Pilpres masih terbuka lebar. Termasuk kemungkinan pemilik Trans Crop itu jadi cawapres Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

"Kalau dihubungkan (silaturahim lebaran) menjadi cawapres Prabowo ya masuk akal juga. Karena Pak Prabowo belum punya calon presiden yang fiks ya. Jadi ya bagi saya biasa-biasa aja," kata Andre saat dihubungi merdeka.com.

Kendati begitu, Andre menegaskan, untuk pembicaraan cawapres Prabowo ditentukan oleh partai koalisi dan Prabowo. Semua itu, kata dia, akan dilakukan setelah Pilkada serentak 2018.

"Kalau saya bilang cawapres Pak Prabowo itu akan diputus bersama-sama oleh Pak Prabowo bersama pimpinan partai koalisi. Dan kalau bicara kans, siapa yang jadi cawapres Pak Prabowo tentu kita menunggu kesepakatan antara Pak Prabowo dengan pimpinan koalisi," ucapnya.

Sebelumnya, Sandiaga menilai, pengalaman Chairul Tanjung di bidang ekonomi sangat cocok apabila disandingkan dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2019 mendatang.

"Sangat cocok, saya sampaikan juga pak Chairul Tanjung ini unik, karena bisa bicara ekonomi mikro, bisa bicara persatuan mengenai kebersamaan, beliau dipandang oleh teman-teman yang bergabung di kemitraan kita. Kita harapkan dengan pembicaraan dengan pak CT ini bisa ada terbangun fokus utama di bidang ekonomi," ujar Sandiaga.