jokowi panen jagung.
Sudah sering saya sampaikan bahwa urusan pangan adalah urusan masa depan. Masa depan dunia dan masa depan negara. Manusia bisa pergi, silakan ke bulan, silakan ke planet, robot-robot makin canggih diciptakan silakan. Tapi yang namanya kebutuhan pangan tidak mungkin tergantikan," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Kamis. Seperti dilansir Antara.
Presiden menegaskan, pangan merupakan kebutuhan dasar manusia sehingga petani akan terus jadi profesi yang sangat strategis dan sangat mulia.
"Dan profesi petani akan turut menentukan masa depan sebuah negara, menentukan kelangsungan sebuah bangsa," katanya.
Kepala Negara menuturkan, pemerintah menaruh perhatian besar pada kehidupan dan kesejahteraan petani. "Sebab apabila petani sejahtera, Insya Allah ketenteraman bangsa akan terus terjaga," imbuhnya.
Dia sekaligus berpesan agar petani tidak berjalan sendiri-sendiri. Mereka disarankan membuat kelompok petani. Tapi itu belum cukup. Untuk jadi sebuah kekuatan besar, diperlukan kelompok yang lebih besar lagi atau istilahnya korporasi petani.
Menurutnya, harus ada korporasi Gapoktan, korporasi Poktan dan harus ada korporasi petani dalam jumlah besar. "Sehingga ada skala ekonomisnya. Kalau swasta besar bisa, saya meyakini petani juga bisa," katanya.
Presiden tidak ingin petani Indonesia terjebak pada rutinitas, urusan pupuk, urusan benih. Ini sudah terjadi berpuluh-puluh tahun. Jokowi menekankan pentingnya pengelolaan pertanian yang profesional.
"Orang mengerti urusan produksi, tapi juga harus mengerti urusan pemasaran. Karena keuntungan terbesar, sekali lagi, bukan saat kita menanam atau panen, tapi keuntungan terbesar ada pada pascapanennya," katanya.
Presiden juga menyempatkan untuk berdialog dengan beberapa perwakilan petani yang hadir di antaranya petani lengkeng, petani cabai, petani lada, dan petani kopi.
Kepada para petani tersebut, Presiden menghadiahkan sepeda. Hadir pada kesempatan itu Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Menteri Pertanian Andy Amran Sulaiman yang mendampingi Presiden, selain itu Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, dan Staf Khusus Presiden Johan Budi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.