Prabowo Subianto hadiri Rakernas KSPI.
"Kita belajar dari Pemilu beberapa hari ini di Malaysia betapa incumbent yang kuat berkuasa 10 tahun bisa dikalahkan karena kebetulan isunya sama ekonomi, utang, tenaga asing. Ini juga isu yang sangat sama antara Malaysia dengan Indonesia tidak jauh berbeda," kata Riza di cafe Mandailing, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (10/5).
"Kalau Amerika, Rusia, Prancis, dan sebagainya isunya agak berbeda, Malaysia yang serumpun dengan Indonesia itu isunya sama. Ini meyakinkan kita Pak Prabowo akan terpilih sebagai Presiden pada pemilu 2019," tambahnya.
Namun menurutnya, tanpa memainkan isu ekonomi, utang, dan TKA masyarakat sudah jelas merasakan hal tersebut. Sebab hal tersebut merupakan fakta yang dialami bangsa Indonesia. Maka dari itu, Gerindra terus memperjuangkan apa yang diinginkan rakyat.
"Enggak usah 2018, sekarang saja memang isunya utang, ekonomi, sembako mahal, gas, air, jalan tol semuanya. Termasuk tenaga kerja asing. Ini bukan kita kapitalisasi, ini fakta, data, dan kenyataan. Kan jelas dirasakan masyarakat. Kami memperjuangkan aspirasi masyarakat. Apa yang menjadi keluhan dan harapan masyarakat, itu yang kita perjuangkan," tegasnya.
Lebih lanjut, Riza memandang usia tak menjadi masalah di politik. Dia mencontohkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Rusia Vladimir Putin dan juga Mahathir Muhammad. Maka dari itu Riza yakin Prabowo bisa menduduki kursi RI 1 di 2019.
"Di dunia tuh ada kecenderungan tua itu enggak masalah, Trump, Putin. Putin ini sudah satu dekade," ujarnya.
"Kalau belajar dari Malaysia ternyata incumbent bisa dikalahkan, jadi saya yakin 2019 incumbent akan kalah," tandas Riza.
Sementara, Direktur Eksekutif Poskapol Universitas Indonesia Aditya Perdana menilai wajar jika Gerindra optimis menang dan akan menggunakan isu ekonomi, utang dan TKA untuk menumbangkan Jokowi. lanjutnya, Gerindra terus merencanakan strategi untuk membentuk persepsi masyarakat agar memilih Prabowo.
"Saya pikir setiap kandidat atau capres itu punya alasan untuk bisa menjatuhkan namanya lawan politiknya, saya pikir bisa melakukan itu, artinya saya melihat Gerindra punya pendapat itu wajar, artinya dia mau berusaha merefleksikan nanti mereka seperti apa dan itu akan membangun persepsi yang bagus untuk timnya Gerindra dan pemilihnya Gerindra, saya pikir wajar," ucapnya di lokasi yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.