Politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais dengan tegas menyatakan tak ingin Joko Widodo kembali menjadi presiden di periode selanjutnya. Amien bahkan menantang duel Jokowi untuk memperebutkan kursi RI 1 di periode mendatang.
Tantangan Amien tersebut sudah sampai ke telinga pihak Istana. Dikutip dari tayangan berita di sebuah stasiun televisi swasta, begini tanggapan Istana soal tantangan Amien Rais.
1. Istana doakan Amien Rais dapat hidayah
Sudah bukan hal baru Amien Rais 'bersuara' keras terhadap Jokowi. Terbaru Amien menantang Jokowi dalam pemilihan presiden 2019. Dia meminta Jokowi duel secara gentle memperebutkan kursi RI 1.Mendengar tantangan tersebut, Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Indivasi, Ali Mochtar Ngabalin mendoakan Amien agar diberikan hidayah oleh Allah SWT untuk segera kembali ke jalan yang benar.
"Saya ingin menyampaikan salam dan doa saya, semoga Allah memberikan hidayah dan petunjuk kepada Pak Amien Rais untuk segera kembali kepada jalan Allah dan Rasul untuk amar maruf nahi munkar tanpa ada kebenciian, tanpa sling memfitnah," kata Ngabalin.
2. Ngabalin ingatkan Amien agar bertutur kata baik
Amien Rais menantang Jokowi dalam pemilihan presiden 2019. Dia minta Jokowi gentle dalam pertarungan nanti.Mendengar tantangan Amien Rais, Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Indivasi, Ali Mochtar Ngabalin mengingatkan tokoh reformasi itu agar bertutur kata yang baik. "Saya tetap mengingatkan Pak Amien Rais menggunakan lisan yang bagus," katanya.
3. Tantangan Amien dinilai untuk naikkan elektabilitas
Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Indivasi, Ali Mochtar Ngabalin menilai tantangan Amien Rais terhadap Jokowi dinilai untuk menaikkan elektabilitas. Padahal menurut Ngabalin saat ini belum pantas untuk melemparkan pernyataan-pernyataan seperti itu."Jokowi itu masih jadi presiden nanti setelah 14 Agustus menjadi kandidat boleh lah menggunakan narasi-narasi yang mengangkat elektabilitas," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.